tirto.id - Ada beberapa tradisi dalam masyarakat Jawa untuk memperingati Malam 1 Suro atau malam hari sebelum 1 Muharram alias Tahun Baru Islam. Lantas, apa saja tradisi itu dan bagaimana perspektifnya dalam pandangan agama Islam?
Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Suro kental akan tradisi dan adat kejawen yang masih dilestarikan terutama oleh keraton hingga saat ini. Seperti misalnya, Keraton Ngayogyakarta dan Keraton Surakarta yang mengadakan kirab untuk menyambut malam 1 Suro.
1. Mengindari acara pernikahan Masyarakat Jawa umumnya tidak akan menggelar acara pernikahan di bulan Suro. Pasalnya, mereka percaya bulan ini dipenuhi oleh ritual sakral lainnya. Sehingga tidak baik apabila ritual pernikahan digelar bersamaan. Apabila nekat menggelar pesta pernikahan di bulan Suro, maka diyakini kesialan akan menimpa. 2. Peringatan malam 1 Suro dalam kalender Jawa bertepatan dengan 1 Muharram. Masyarakat Indonesia merayakan malam 1 Suro dengan pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan. Setiap daerah mempercayai adat kejawen yang dilakukan 1 tahun sekali. Malam satu Suro adalah malam pergantian tahun dalam kalender Jawa. 4rkhZ. 466 19 342 76 288 135 429 347 119