Artinya "Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman pada hari kiamat kelak: "Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini kunaungi mereka, di mana tidak ada naungan pada hari ini selain naungan-Ku." (HR. Q. S. Ali Imran 159 فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Artinya “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” Ali Imran 159 Isi kandungan Ayat sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Fi Dzilalil Quran karya Sayid Qutub Dalam menghadapi semua masalah harus dengan lemah lembut melalui jalur musyawarah untuk mufakat, tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku kekerasan. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan. Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus menerima dan bertawakal menyerahkan diri dan segala urusan kepada Allah. Allah mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal. asy-Syura 38 وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ Artinya “Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” QS Asy Syura 38 Isi Kandungan Ayat sebagaimana dijelaskan tafsir Quran Karim karya Mahmud Yunus Perintah kepada setiap muslim untuk bertakwa kepada Allah. Perintah Allah kepada setiap muslim untuk mendirikan Shalat. Menggunakan jalur musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap perkara. Menafkahkan sebagian rizki kita kepada orang-orang yang tidak mampu. Hadis-Hadis tentang Pentingnya Bermusyawarah Hidup Demokratis Hadis pertama yang diriwayatkan imam Ibnu Majah إذا استشار أحدكم أخاه فليسر عليه ابن ماجه Apabila salah seorang kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya, maka penuhilah. HR. Ibnu Majah Hadis kedua yang diriwayatkan imam Thabari تشاوروا الفقهاء والعابدين ولا تجعلونه برأي خاصة الطبرانى Bermusyawarahlah kalian dengan para ahli fikih dan ahli ibadah, dan janganlah hanya mengandalkan pendapat otak saja HR. Ath-Thabrani Hadis ketiga yang diriwayatkan imam Ahmad قال رسول الله صلّ الله عليه و سلم لِآ بى بكر و عمر لواجتمعتما فى مشورة مااختلفتكما أحمد Rasulullah SAW. berkata kepada Abu Bakar dan Umar, “Apabila kalian berdua sepakat dalam musyawarah, maka aku tidak akan menyalahi kamu berdua Hadis keempat yang diriwayatkan imam Tirmizi ما رأيت أحدا أكثر مشورة لِاصحابه من رسول الله صلّى الله عليه و سلم Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak musyawarah dengan sahabatnya dibanding Rasulullah SAW. HR. Tirmidzi Manfaat Bermusyawarah atau Hidup Demokratis Melalui musyawarah, dapat diketahui kadar akal, pemahaman, kadar kecintaan, dan keikhlasan terhadap kemaslahatan umum Sesungguhnya akal manusia itu bertingkat-tingkat, dan jalan nalarnya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, di antara mereka pasti mempunyai suatu kelebihan pandangan dibanding yang lain dan sebaliknya, sekalipun di kalangan para pembesar. Sesungguhnya pendapat-pendapat dalam musyawarah diuji keakuratannya. Setelah itu, dipilihlah pendapat yang sesuai baik dan benar Di dalam musyawarah, akan tampak bersatunya hati untuk mensukseskan suatu upaya dan kesepakatan hati. Dalam hal itu, memang, sangat diperlukan untuk suksesnya masalahnya masalah yang sedang dihadapi. Contoh Perilaku Suka Bermusyawarah atau Hidup Demokratis Menerima Perlakuan yang Demokratis dari Orang Lain, contohnya menerima kritikan dengan lapang dada, menghargai pendapat dari orang lain, menyampaikan pendapat secara arif dan bijaksana, menghargai makna dialog dengan tidak mendominasi suatu pembicaraan, menerima dan melaksanakan hasil keputusan dengan penuh tanggung jawab. Berperilaku Demokratis kepada Orang Lain, contohnya tidak suka memaksakan kehendak, tidak suka memotong pembicaraan orang lain, tidak bersikap egois, akomodatif terhadap kepentingan umum, lebih mengutamakan kemampuan nalar dan akal sehat dalam berpendapat, santun dan tertib dalam memberikan pendapat dan gagasan, peduli terhadap kemajuan bangsa dan negara Pembahasandemokrasi pada bab ini, akan mengulas dua hadits yang juga terkait dengan kepemimpinan. Dalam hadits pertama disebutkan bahwa pemimpin yang paling baik adalah yang mencintai dan dicintai warganya. Pemimpin yang demikian adalah pemimpin yang menyadari hak dan tanggung jawabnya. Ayat Alkitab Firman Tuhan yang Bicara Tentang DemokrasiDaftar Ayat Alkitab Tentang DemokrasiKumpulan Firman Tuhan LainnyaAyat Alkitab Firman Tuhan yang Bicara Tentang – Ayat Alkitab tentang demokrasi. Kebebasan berdemokrasi adalah sebuah keharusan di negara Indonesia. Masyarakat dibebaskan memilih pemimpin dan mengemukakan pendapat tanpa adanya paksaan dari pihak bagaimana sih pandangan Kristen tentang demokrasi? Tentu saja hal tersebut akan menjadi pelik ketika seseorang yang percaya tak menambah wawasan dalam pribadi mereka mengenai saja jawaban dari pertanyaan saudara ada di dalam Alkitab. Setiap ayat-ayat firman Tuhan yang menjelaskan tentang demokrasi menunjukkan kejelasan petunjuk bagaimana Anda harus bersikap dan yang masih ingin belajar banyak soal demokrasi dari ayat-ayat emas Alkitab, pada kesempatan ini kami akan membagikan beberapa daftar kumpulan ayat emas firman Tuhan tentang dengan adanya firman Tuhan dan ayat Alkitab tentang demokrasi, kita bisa menjadi makin paham dan mengerti bahwa demokrasi itu adalah hal yang penting untuk Ayat Alkitab Tentang DemokrasiTanpa banyak basa basi kembali, langsung saja silahkan simak pembahasan lengkapnya mengenai daftar ayat emas Alkitab dan firman Tuhan tentang demokrasi yang dirangkum dari berbagai sumber disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!” Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah! ” Mereka sangat heran mendengar 1213-17Berkatalah aku kepada mereka “Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.”Nehemia 217Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik 1465-9Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling 513-15Kumpulan Firman Tuhan LainnyaSelain mengenai ayat emas Alkitab tentang demokrasi, kami juga telah banyak membahas tentang berbagai kumpulan firman Tuhan dan ayat emas Alkitab tentang hal-hal lain dalam kehidupan. Simak di Ayat Alkitab Tentang Berbagi BerkatDaftar Ayat Alkitab Tentang Kekuatan DoaAyat Alkitab Tentang Cinta Kepada PacarAkhir KataDemikianlah pembahasan singkat mengenai ayat alkitab yang membahas tentang demokrasi. Anda juga bisa membagikan kumpulan daftar ayat-ayat emas Alkitab tentang demokrasi ini ke media sosial Rohani yang Cocok untuk Saat TeduhPerbedaan Gereja Karismatik dengan ProtestanTanggung Jawab Suami Istri dalam Agama Kristen Demikianlahsahabat bacaan madani ulasan tentangkandungan hadis tentang demokrasi musyawarah riwayat muslim dan bukhari serta pengertian demokrasi. Berpikir adalah fungsi akal. Sebutkan Hadits Yang Menjelaskan Pentingnya Sikap Toleransi Sebutkan Itu. Pdf Ringkasan Materi Agama Bab 3 Kelas 12 Iyoes Tobing Academia Edu.
Dosen Pengampu Mukh. Nursikin, Kelompok 8 Hayya Ulma Azra 13410145 Arlieza Nurcahyani 13410146 Khotimah 13410147 Siti Shofiyana 13410156 Kelas PAI-D JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT kerena atas berkah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS TENTANG DEMOKRASI” ini tepat waktu. Makalah yang kami buat ini berisi tentang pembahasan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang demokrasi.. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mengambil materi dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah-masalah demokrasi dalam Islam, terutama yang berkaitan dengan Al-Qur’an dan Hadits. Kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan maupun materinya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran pembangun untuk memperbaiki makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makalah ini bisa menjadi ilmu baru bagi kalian semua. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 11 Desember 2013 Penulis BAB I PENDAHULUAN Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. datang tidak hanya membawa aqidah keagamaan atau ketentuan moral dan etika yang menjadi dasar masyarakat semata-mata. Akan tetapi Islam juga membawa syariat yang jelas mengatur manusia, perilakunya dan hubungan antara satu dengan yang lainnya dalam segala aspek; baik bersifat individu, keluarga, hubungan individu dengan masyarakat dan hubungan-hubungan yang lebih luas lagi. Sejarah memperlihatkan bahwa Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir berhasil mendirikan suatu sistem pemerintahan, kemudian pengaruhnya berkembang ke seluruh penjuru dunia tanpa bantuan kekuasaan dan kekuatan banyak umat. Beliau berhasil menguasai pikiran, keyakinan dan jiwa umatnya, bahkan mengadakan revolusi berpikir dalam jiwa bangsa-bangsa, hanya berdasarkan Al-Qur’an yang setiap hurufnya telah menjadi hukum. Jadi, Islam memang bukan hanya merupakan sekadar sistem keagamaan. Islam juga mengatur masalah sistem politik, termasuk demokrasi. 2. Apa saja kaidah demokrasi dalam Islam? 3. Bagaimana Al-Qur’an mengkaji demokrasi? 4. Bagaimana Hadits membahas demokrasi? 1. Mengetahui makna demokrasi 2. Mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan demokrasi 3. Mengetahui Hadits yang berkaitan dengan demokrasi BAB II PEMBAHASAN Secara teoritis banyak orang menganggap bahwa demokrasi adalah usaha untuk menghormati hak-hak inndividu, karena di negara-negara liberal maupun komunis disaksikan keruntuhan ketiranian, lalu diusahakanlah pemerintahan rakyat dengan berbagai pola dan model yang berkembang pada masing-masing sistem politik pemerintahan. Demos berarti rakyat dan cratein berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian demokrasi berarti keadaan di mana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat. B. Demokrasi dan Al-Qur’an Kelakuan sistem pemerintahan yang meniadakan demokrasi, memang membuat terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi keadaan ini dinilai sebagai absolut dan tirani yang buruk bagi peradaban. Elit pemerintahan sulit diterobos kecuali hukum alam sunatullah yang memusnahkan. Sebagaimana disampaikan oleh Ibn Khaldun dalam buku beliau yang terkenal Muqaddimah, bahwa umur kekuasaan seperti umur manusia juga, ada yang panjang dan ada pula yang pendek, tetapi sudah tentu pasti akan berakhir, baik secara perlahan maupun secara tragis. Komunisme kita lihat hanya bertahan 70 tahun setelah itu hampir di seluruh negeri mengalami kemunduran. Pendemokrasian bila ditujukan untuk kebebasan individu, juga berakibat tidak baik; karena segala orang yang berjiwa propinsialisme kedaerahan dan membanggakan firqah-firqahnya cenderung sulit diatur, kurang etis dengan sentralnya. Adapun petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an terhadap baik desentralisasi maupun sentralisasi sangat jelas, yaitu Allah memfirmankan bahwa sebenarnya pemisahan-pemisahan kedaerahan yang berlebihan tidak disenangi Allah SWT Al-Malikul Mulk. Begitu juga pemusatan kekuasaan yang berlebihan juga tidak disukai Allah SWT, karena akan menimbulkan keangkuhan, kesombongan dan semena-mena, kendati sebenarnya pertanggunngjawaban itulah yang dituntut. Al-Qur’an datang sebagai petunjuk Allah SWT dan sudah dibuktikan bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu dari Allah, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Allah itu Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tiada seorang pun yang setara dengan Dia QS. Al-Ikhlas dan Firman-Nya adalah petunjuk. Petunjuk dan peringatan dalam Firman Allah itu terkumpul dalam Al-Qur’an, dan untuk seluruh umat manusia bangsa-bangsa sebagaimana ayat-ayat berikut ini وما هو إلا ذكر للعالمين Artinya “Al-Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat bangsa-bangsa.” QS. Al-Qalam ayat 52 إن هو إلا ذكر للعالمين Artinya “Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah peringatan bagi seluruh umat bangsa-bangsa.” QS. Shaad ayat 87 Apa kata Al-Qur’an tentang desentralisasi yang berlebih-lebihan, yang akibatnya mempunyai resiko daerah-daerah menjadi terbagi-bagi? يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا Artinya “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Qur'an dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” QS. An-Nisaa’ ayat 59 واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا..... Artinya “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai......” QS. Ali-Imran ayat 103 ولا تكونوا كالذين تفرقوا واختلفوا من بعد ما جاءهم البينات وأولئك لهم عذاب عظيم Artinya “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” QS. Ali-Imran ayat 105 ما لكم لا تناصرون Artinya “Kenapa kamu tidak tolong-menolong?” QS. Ash-Shaffaat ayat 25 Sekarang bila kita melaksanakan sentralisasi yang berlebih-lebihan, untuk memperkuat kekuasaan, maka mesti diingat bahwa kekuasaan itu sebenarnya milik Allah, sedangkan manusia tidak kekal. ....إن العزة لله جميعا هو السميع العليم Artinya “Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Yunus ayat 65 Sebagai contoh kita lihat bagaimana Nabi Sulaiman as. yang begitu besar kekuasaanya bersyukur. قال الذي عنده علم من الكتاب أنا آتيك به قبل أن يرتد إليك طرفك فلما رآه مستقرا عنده قال هذا من فضل ربي ليبلوني أأشكر أم أكفر ومن شكر فإنما يشكر لنفسه ومن كفر فإن ربي غني كريم Artinya “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari akan nikmat-Nya. Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".” QS. An-Naml ayat 40 Dengan cara mensyukuri nikmat memperoleh kekuasaan ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa kalau tidak demikian pembentukan-pembentukan elit politik yang tidak tergoyahkan tersebut akan menimbulkan kesombongan dan semena-mena. من فرعون إنه كان عاليا من المسرفين Artinya “Sesungguhnya dia adalah orang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.” QS. Ad-Dukhaan ayat 31 Karena segala apa yang kita perbuat akan dituntut pertanggungjawabannya. كل نفس بما كسبت رهينة Artinya “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” QS. Al-Muddatsir ayat 38 C. Kaidah-Kaidah Demokrasi Kaidah-kaidah demokrasi ini berkaitan dengan kepemimpinan suatu negara. Pemimpin suatu negara haruslah orang yang mampu mengayomi rakyatnya dengan benar, serta memiliki sikap yang menjadi panutan rakyatnya. Terdapat bebarapa hal yang menjadi kaidah-kaidah demokrasi, antara lain Kaidah ini mengacu pada hakikat persamaan manusia di depan Allah SWT, yang mana semua manusia kedudukannya sama. Setiap manusia berhak menyuarakan pendapatnya, aspirasinya, tanpa ada dominasi dari seseorang maupun kelompok lain. Yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya adalah tingkat keimanannya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13 يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم عند الله أتقاكم إن الله عليم خبير Artinya “Wahai manusia! Sungguh, Kami elah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” QS. Al-Hujurat13 Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa dalam Islam tidak ada diskriminasi, yang paling mulia adalah yang paling bertakwa. Ada kalanya dalam suatu kepentingan, orang-orang banyak menemukan perbedaan pendapat. Allah menjelaskan dalan surat Ali-Imran ayat 159 mengenai masalah perbedaan pendapat ini, yaitu dengan cara bermusyawarah. Musyawarah dilakukan sebagai cara untuk mengambil keputusan dengan cara yang baik dan benar, dengan tidak memaksa pendapat masing-masing. Musyawarah ini telah diterapkan oleh Rasulullah SAW pada masa kepemimpinannya. Firman Allah dalam surat Asy-Syura ayat 38 والذين استجابوا لربهم وأقاموا الصلاة وأمرهم شورى بينهم ومما رزقناهم ينفقون Artinya “dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhan dan melaksanakan Shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan msyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” QS. Asy-Syura38 Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159 فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم في الأمر فإذا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين Artinya “Maka berkat rahmat Allah engkau Muhammad berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau besikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” QS. Ali Imran I59 Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 58 إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل إن الله نعما يعظكم به إن الله كان سميعا بصيرا Artinya “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah adalah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” QS. An-Nisa58 Persoalan amanah ini terkait dengan sikap adil seperti ditegaskan Allah SWT dalam Surat an-Nisa’58. Seorang pemimpin yang sudah dipercaya oleh rakyatnya untuk menjadi kepala negara maupun kepala pemerintahan, sudah seharusnya melaksanakan segala amanah yang telah dilimpahkan kepadanya. Amanah ini yang akan menjadi tangung jawabnya di akhirat kelak. Bersamaan dengan sebuah amanah, tanggung jawab merupakan sikap atau hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Hal ini berkenaan dengan tugasnya sebagai pemimpin rakyat, yang mana tanggung jawabnya meliputi tanggung jawab kepada rakyat dan juga tanggung jawab kepada Allah SWT. vi. Al-Hurriyah atau Kebebasan Maksud kebebasan di sini sama dengan kesetaraan. Baik Rakyat maupum pemimpin, masing-masing mempunyai hak dan kewajibannya. Tentunya dengan porsi yang berbeda-beda. Kebebasan ini tentulah harus ada batasan-batasannya. Pemimpin tidak boleh semena-mena terhadap rakyatanya, begitu juga sebaliknya. Keduanya harus berkerja sama untuk membangun sebuah demokrasi yang kuat, dimana tidak ada kesemena-semenaan’ suatu kelompok tertentu. D. Hadits yang Berkaitan dengan Demokrasi عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَ ةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَا لَ قَا لّ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمُسْتَشَا رُ مُؤْ تَمَنٌ. روا ه التر مذ ي و ابو داوود Artinya “Dari Abu Hurairah RA berkata Rasulullah SAW pernah bersabda “Musyawarah adalah dapat dipercaya.”” HR. Tirmidzi dan Abu Daud إإذا استشا أحدكم أخاه فليسر عليه ابن ماجه Artinya “Apabila salah seorang dari kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya maka penuhilah.” HR. Ibnu Majah ما راءيت أحدا أكثر مشورة لِاصحابه من رسول الله صلّ الله عليه و سلم Artinya “Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak bermusyawarah dengan sahabatnya kecuali Rasulullah SAW.” HR. Tirmidzi BAB III ANALISIS Dalam tuntunan Islam seperti Al-Qur’an dan Hadits, bab demokrasi sesungguhnya memang tidak banyak dibahas dan yang menjelaskan secara rinci. Belum ditemukan pula hukum islam yang berhubungan secara langsung mengatakan tentang demokrasi sendiri itu bagaimana mestinya. Tapi, bukan berarti Islam melupakan masalah ketata-negaraan ini. Banyak ayat-ayat atau dalil-dalil yang isinya menuju masalah ini, terutama perihal musyawarah. Suatu demokrasi selalu berkaitan dengan musyawarah. Hal ini merujuk pada keikut- sertaan rakyat dalam sistem pemerintahan. Musyawarah ini juga merupakan kaidah demokrasi yang utama. Musyawarah ini didasarkan pada surat Ali-Imran ayat 159 dan surat Asy-Syura ayat 38. Kedua ayat ini membahas tentang sebuah tindakan yang dilakukan oleh suatu kaum mengenai hal apa yang harus mereka lakukan saat diantara mereka ada sebuah perbedaan pendapat. Saat tidak ditemukan keputusan, mereka pun juga harus berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Islam tidak menganut demokrasi karena demokrasi sangat berbeda dengan islam, tidak ada hukum atau ketetapan islam yang berasal dari Al-Qur’an, Hadist maupun hukum lain yang berpedoman atau diputuskan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits tersebut yang menyatakan tentang demokrasi secara langsung. Karena demokrasi itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, jika rakyat sepakat maka selesailah sudah. Sedangkan islam menjalankan dan memutuskan sesuatu berdasarkan hukum dan ketetapan Al-Qur’an, Hadist, serta hukum dan ketetapan lainnya yang diputuskan manusia yang juga berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Dalam demokrasi barat, umat memegang kekuasaan tertinggi. Tetapi dalam Islam, kekuasaan rakyat tidak bersifat mutlak, melainkan terikat dengan ketentuan-ketentuan syari’at agama yang dipeluk oleh setiap individu dari rakyat tersebut. Rakyat tidak dapat bertindak melebihi batas-batas hukum tersebut. BAB IV PENUTUP Demokrasi merupakan suatu bentuk kedaulatan atau kekuasaan yang subjek dan objeknya pada rakyat. Maksudnya, demokrasi berarti kedaulatan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam mencapai suatu kesepakatan perlu dilakukan sebuah musyawarah. Al-Qur’an membahas tentang musyawarah dalam surat Ali Imran ayat 159 dan Asy-Syura ayat 38. Kaidah-kaidah dalam demokrasi sejatinya berhubungan dengan masalah kepemimpinan suatu kaum atau negara. Kaidah-kaidah ini merupakan sifat dan sikap atau apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin tersebut. Di antara kaidah-kaidah itu antara lain; kesetaraan, musyawarah, mampu menjaga amanah dan adil, dll. Kaidah dalam demokrasi yang utama adalah musyawarah. Musyawarah berkaitan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan secara berkelompok, guna mencapai suatu mufakat bagi kemaslahatan umat. Dalam musyawarah, setiap orang yang terlibat harus bersikap lembut serta mau mendengarkan anggota lainnya, sperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Dalam hadits, sebenarnya tidak banyak yang membahas demokrasi. Tapi banyak hadits yang menyebut tentang musyawarah, yang mana merupakan bagian dari sebuah sistem demokrasi. DAFTAR PUSTAKA Syafiie, Drs. H. Inu Kencana. 1994. Ilmu Pemerintahan dan Al-Qur’an. Jakarta Bumi Aksara. _______________________. 1996. Al-Qur’an dan Ilmu Politik. Yogyakarta Rineka Cipta. Drs., Hadits-Hadits Politik. Yogyakarta Lesiska. Al-Qur’an dan Terjemahan. Shaleh, dkk. 2009. Asbabun Nuzul. BandungCV Penerbit Diponegoro.
HadistTentang Berpikir Kritis Dan Sikap Demokratis Secara garis besar surah ali imran ayat 190 191 menjelaskan tentang. Al qur an dan hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. Berpikir kritis didefinisikan beragam oleh para pakar.
Hadits Yang Menjelaskan Tentang Demokrasi – Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah sebagai berikut “Tidak ada penguasa yang berhak memaksa umatnya untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai.” HR. Abu Daud. Hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak rakyat untuk menentukan nasib mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits lainnya yang juga menjelaskan tentang demokrasi adalah sebagai berikut “Janganlah kamu merasa lebih tinggi dari orang lain.” HR. Abu Daud. Hadits ini mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Oleh karena itu, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang menghargai hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits lain yang juga berkaitan dengan demokrasi adalah sebagai berikut “Ketahuilah bahwa segala sesuatu harus dinilai dengan adil.” HR. Bukhari. Hadits ini mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai, dan mereka harus dinilai secara adil. Oleh karena itu, demokrasi adalah salah satu bentuk sistem pemerintahan yang menghargai hak orang lain untuk menentukan nasib mereka sendiri dan untuk mengambil keputusan secara bersama. Demikianlah hadits-hadits yang menjelaskan tentang demokrasi. Dengan demikian, hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Hadits Yang Menjelaskan Tentang 1. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah bahwa tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka 2. Hadits lain mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang 3. Hadits lain lagi mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara 4. Dengan demikian, hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak 5. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Penjelasan Lengkap Hadits Yang Menjelaskan Tentang Demokrasi 1. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah bahwa tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah bahwa tidak ada satu pihak pun atau satu orang pun yang berhak memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits ini dikenal sebagai Hadits Umar, yang disebutkan oleh Nabi Muhammad saw. dalam sebuat kisah tentang Umar bin Khattab. Dalam hadits ini, Umar berbicara dengan seorang laki-laki bernama Abu Juhainah dan menyatakan bahwa ia tidak boleh memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Umar menyatakan bahwa ia harus menghormati keinginan mereka dan mengikuti kehendak mereka. Hadits ini merupakan pengingat bahwa dalam demokrasi, suara rakyat adalah suara yang paling penting, dan tidak ada satu pihak pun yang boleh memaksa rakyat untuk berbuat sesuatu yang tidak mereka sukai. Hadits ini juga menunjukkan bahwa semua pihak harus menghormati keinginan rakyat dan menghormati hak-hak mereka. Ini adalah prinsip dasar dari demokrasi, dan hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi telah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. Hadits ini juga menunjukkan bahwa semua pihak harus memperlakukan rakyat dengan adil dan tidak menindas mereka dengan kekuasaan. Ini juga menegaskan bahwa rakyat berhak memilih pemimpin mereka sendiri dan memilih politik yang mereka sukai. Ini adalah prinsip dasar yang menjadi dasar demokrasi modern. Hadits ini juga menekankan bahwa semua rakyat harus mendapatkan hak-hak sama, dan mereka berhak mendapatkan keadilan. Ini juga menyiratkan bahwa rakyat berhak untuk menentukan bagaimana pemerintah harus berperilaku dan bagaimana hak-hak mereka harus dijaga. Ini adalah salah satu prinsip demokrasi yang paling penting. Hadits ini selanjutnya mengingatkan kita bahwa semua pihak harus menghormati kesetaraan hak-hak dan kesetaraan pendapat. Ini berarti bahwa semua pihak harus diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya dan mengekspresikan ide-ide mereka tanpa adanya intervensi atau kontrol dari pihak lain. Ini adalah prinsip dasar demokrasi yang perlu diingat. Kesimpulannya, Hadits Umar menekankan bahwa demokrasi adalah pemerintahan yang menghargai hak-hak rakyat dan melindungi kepentingan rakyat. Hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah sebuah sistem di mana rakyat memiliki kekuatan untuk memilih pemimpin mereka sendiri dan memilih politik yang mereka sukai. Hadits ini juga menekankan bahwa hak-hak rakyat harus dihormati dan hak-hak mereka harus dijaga. Ini adalah prinsip dasar demokrasi yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. dan diikuti oleh generasi-generasi berikutnya. 2. Hadits lain mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara adil dan berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat. Prinsip-prinsip ini dapat ditemukan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad saw. Salah satu hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah hadits yang berbunyi, “Jika kalian berbeda pendapat maka carilah solusi melalui musyawarah”. Hadits ini menegaskan bahwa ketika ada ketidaksepakatan antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, maka solusinya adalah melalui musyawarah. Dengan demikian, ini berarti bahwa ada suatu cara yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan masalah tanpa ada satu kelompok yang lebih unggul atau dominan daripada yang lain. Hadits lain yang juga mengajarkan tentang demokrasi adalah hadits yang berbunyi, “Tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain.” Hadits ini menegaskan bahwa tidak ada satu kelompok pun yang lebih unggul atau dominan daripada yang lain. Artinya, semua pihak harus diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan menjaga keseimbangan. Ini berarti bahwa setiap pihak harus dianggap sama pentingnya dan setiap pihak harus diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa hadits ini mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Hadits lain yang juga mengajarkan tentang demokrasi adalah hadits yang berbunyi, “Barangsiapa yang menyelesaikan masalah dengan musyawarah, maka ia telah menyelesaikannya dengan yang terbaik.” Hadits ini menegaskan bahwa solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah dengan melalui musyawarah. Dengan demikian, ini berarti bahwa setiap pihak yang terlibat harus mendengarkan pendapat satu sama lain dan mencari solusi yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bersama. Dengan demikian, hadits ini juga mengajarkan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Dari ketiga hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara adil dan berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat. Prinsip-prinsip ini dijelaskan dengan jelas di dalam hadits-hadits Nabi Muhammad saw. Hadits-hadits tersebut menegaskan bahwa ketika ada ketidaksepakatan antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, maka solusinya adalah melalui musyawarah. Hadits lainnya menegaskan bahwa tidak ada satu pihak pun yang lebih unggul dari yang lain. Dengan demikian, hadits-hadits tersebut mengajarkan bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian, keadilan, kesetaraan, dan kemerdekaan. 3. Hadits lain lagi mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara adil. Hadits merupakan salah satu sumber dalam Islam yang mengajarkan akan pentingnya demokrasi. Hadits adalah kata-kata atau perbuatan yang diyakini telah dilakukan atau dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun di beberapa bagian dunia, demokrasi dikaitkan dengan konsep barat, ajaran Islam secara tegas mengajarkan bahwa hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara adil. Salah satu hadits yang menyebutkan tentang pentingnya demokrasi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Hak setiap orang harus dihargai dan mereka harus dinilai secara adil.” Hadits ini menekankan pentingnya menghargai hak setiap orang dan menunjukkan bahwa menilai secara adil adalah sesuatu yang sangat penting. Hadits lainnya yang menjelaskan tentang pentingnya demokrasi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Setiap orang harus dinilai secara adil, tanpa membedakan antara yang satu dengan yang lain.” Hadits ini menekankan pentingnya menilai setiap orang secara adil, tanpa membedakan antara yang satu dengan yang lain, dan menunjukkan bahwa demokrasi adalah cara yang tepat untuk melakukannya. Hadits lain lagi yang menjelaskan tentang demokrasi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Hadits ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Semua manusia adalah sama di hadapan Allah, dan tidak ada keutamaan antara yang satu dengan yang lain, kecuali yang diutamakan oleh Allah dengan kebaikan.” Hadits ini menekankan bahwa setiap orang harus dihargai dan dinilai secara adil, tidak ada yang lebih baik dari yang lain, kecuali yang diutamakan oleh Allah dengan kebaikan. Kesimpulan, hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa menghargai hak setiap orang dan menilai mereka secara adil adalah penting dalam demokrasi. Hadits-hadits tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada yang lebih baik dari yang lain di hadapan Allah, dan semua orang harus dihargai dan dinilai secara adil. Hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa ajaran Islam secara tegas mengajarkan pentingnya demokrasi dan hak setiap orang. Hadits adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab yang berarti perkataan. Hadits adalah perkataan Rasulullah Muhammad SAW dan juga para sahabatnya yang disampaikan dari generasi ke generasi dan dicatat oleh para ulama dalam sebuah buku yang disebut kitab hadits. Hadits mencerminkan ajaran agama dan sejarah yang telah diciptakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hadits yang menjelaskan tentang demokrasi adalah hadits yang menekankan pentingnya hak setiap orang untuk menentukan nasibnya sendiri. Hadits ini menggambarkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits-hadits yang menjelaskan tentang demokrasi antara lain 1. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Hadits ini berasal dari Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.” HR. Abu Daud. 2. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang bebas untuk memilih jalan hidup mereka. Hadits ini berasal dari Ibnu Umar RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang bebas untuk memilih jalan hidup yang mereka sukai.” HR. Abu Daud. 3. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih teman hidup mereka. Hadits ini berasal dari Ibnu Umar RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang memiliki hak untuk memilih teman hidup mereka.” HR. Muslim. 4. Hadits yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih pekerjaan mereka. Hadits ini berasal dari Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Setiap orang memiliki hak untuk memilih pekerjaan yang mereka sukai.” HR. Al-Bukhari. Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits-hadits ini menekankan bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalan hidup mereka sendiri, memilih teman hidup mereka sendiri, dan memilih pekerjaan mereka sendiri. Dengan demikian, hadits-hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Hadits-hadits yang menjelaskan tentang demokrasi membantu kita untuk memahami bahwa sebuah pemerintahan harus menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri. Hal ini penting agar setiap orang dapat tumbuh dan berkembang secara lebih baik dan berdasarkan keputusan yang mereka buat sendiri. Dengan demikian, hadits-hadits ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang menghargai hak-hak setiap orang untuk menentukan nasib mereka sendiri, tanpa adanya intervensi dari pihak lain. 5. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Hadits atau hadis adalah sebuat ucapan dan tindakan yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Hadits juga merupakan salah satu sumber hukum Islam, selain Al-Quran, yang membantu menentukan hukum dan nilai-nilai yang dianut oleh umat Islam. Hadits juga mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam Islam. Dalam hal ini, ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang demokrasi. Pertama, hadits yang paling terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad bersabda “Kemudian, walaupun seseorang berbuat sebaik mungkin, jika ia salah dan salah dalam pendapatnya, maka hendaklah ia menukar pendapatnya dengan pendapat orang lain.” Hadits ini menunjukkan bahwa ada nilai dalam berdiskusi dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini penting untuk demokrasi karena demokrasi adalah sistem yang memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan-keputusan yang akan mengatur mereka. Kedua, hadits yang disebutkan dari Imam Muslim adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Sesungguhnya pemimpin yang adil adalah seorang yang mendengarkan masukan dan saran dari orang lain.” Hadits ini menegaskan bahwa pemimpin harus mampu mendengarkan pendapat dan saran dari orang lain. Hal ini merupakan salah satu komponen penting dalam demokrasi karena demokrasi adalah sistem yang memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Ketiga, hadits yang disebutkan oleh Imam Al-Tirmidzi adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Kerajaan adalah pelayanan, bukan kekuasaan.” Hadits ini menggarisbawahi bahwa tugas utama seorang pemimpin adalah melayani rakyatnya, bukan untuk menjadi orang yang berkuasa. Hal ini juga menekankan bahwa pemimpin harus dapat bekerja sama dengan rakyatnya dalam mengambil keputusan. Ini juga merupakan prinsip penting dalam demokrasi, dimana pemimpin harus mampu bekerja sama dengan rakyatnya dalam mengambil keputusan. Keempat, hadits yang disebutkan oleh Imam Abu Dawud adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Adil orang yang berlaku adil, jahat orang yang berlaku jahat.” Hadits ini menekankan bahwa setiap orang harus berlaku adil terhadap orang lain dan tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan. Ini penting untuk demokrasi karena demokrasi berdasarkan pada prinsip bahwa setiap orang harus dihargai dan dipandang sama, tanpa pandang bulu. Kelima, hadits yang disebutkan oleh Imam Al-Nasa’i adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda “Setiap orang harus berlaku adil dan memberikan keadilan kepada orang lain.” Hadits ini menekankan bahwa setiap orang harus berlaku adil terhadap orang lain dan memberikan hak yang sama kepada semua orang, tanpa pandang bulu. Hal ini penting untuk demokrasi karena demokrasi adalah sistem yang memungkinkan setiap orang untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan secara adil dan merata. Oleh karena itu, hadits-hadits ini menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling tepat untuk diikuti di masa kini. Hadits-hadits ini menekankan bahwa pemimpin harus mampu mendengarkan pendapat orang lain, berlaku adil dan memberikan hak yang sama kepada semua orang, dan bekerja sama dengan rakyatnya dalam mengambil keputusan. Dengan mengikuti nilai-nilai ini, demokrasi menjadi bentuk pemerintahan yang dapat membawa kemajuan dan keadilan bagi masyarakat.
Apalagiajaran Islam dalam Al-Quran dan hadis telah menjelaskan detail mengenai hubungan dengan lawan jenis yang dilakukan dengan baik dan sesuai syariat Islam. Ada banyak sekali hadis tentang pacaran yang penting untuk direnungi oleh setiap umat Islam sebagai pegangan dalam menemukan pasangan hidup. Tuntutan yang diajarkannya baik dari Quran
Mengenai hukum terkait demokrasi dalam Islam, kami sadari memang terjadi polemik akan hal tersebut. Namun sebagai mukmin yang baik, seyogyanya kita tetap mencari pendapat yang kuat mengenai status hukum demokrasi menurut Islam. Hal ini agar kita punya hujjah pada saat di akhirat kelak. Lalu seperti apakah sebenarnya hukum syari’ tentang demokrasi?. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan singkat dari artikel yang berjudul asli “Ulasan Hukum Demokrasi dalam Islam, Dilengkapi Dalil Al Quran dan Hadist” ini. Demokrasi, foto Pertanyaan Umat Islam pada masa sekarang ini digempur oleh berbagai pemahaman yang salah dan keyakinan batil yang dimasukkan ke agama kita yang lurus; dan yang bertentangan dan berbenturan dengan akidah islamiyah dari segala sisi, seperti demokrasi yang batil. Masalah yang berbahaya bagi kita, bahwa sebagian kaum Muslimin di Indonesia beranggapan demokrasi berasal dari Islam. Mereka berargumentasi dengan dalil-dalil syara’ dari al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman yang sesat dan berpura-pura dalam menggunakan dalil-dalil ini. Apa pandangan Anda ya syaikhuna tentang demokrasi?Bagaimana melepaskan diri dari permasalahan berbahaya ini?Saya ingin menulis buku seputar masalah ini. Bagaimana pandangan Anda? Saya mohon nasihat terkait hal ini. Jawab Demokrasi berarti kedaulatan rakyat dan itu adalah menetapkan syariat selain Allah SWT. Yakni menghalalkan dan mengharamkan, selain Allah SWT. Demokrasi menurut sebagian orang, foto Padahal Allah SWT berfirman إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik. TQS al-An’am [6] 57 Dan di dalam hadits yang mulia yang telah dikeluarkan oleh ath-Thabarani di Mu’jam al-Kabîr dari Adi bin Hatim, ia berkata أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي عُنُقِي صَلِيبٌ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ يَا عَدِيُّ اطْرَحْ هَذَا الْوَثَنَ مِنْ عُنُقِكَ»، فَطَرَحْتُهُ فَانْتَهَيْتُ إِلَيْهِ وَهُوَ يَقْرَأُ سُورَةَ بَرَاءَةَ فَقَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللهِ حَتَّى فَرَغَ مِنْهَا، فَقُلْتُ إنَّا لَسْنَا نَعْبُدُهُمْ، فَقَالَ أَلَيْسَ يُحَرِّمُونَ مَا أَحَلَّ اللهُ فَتُحَرِّمُونُهُ، ويُحِلُّونَ مَا حَرَّمَ اللهُ فَتَسْتَحِلُّونَهُ؟» قُلْتُ بَلَى، قَالَ فَتِلْكَ عِبَادَتُهُمْ» Aku datang kepada Nabi saw dan di leherku tergantung salib terbuat dari emas. Maka Nabi saw bersabda ya Adi campakkan berhala itu darimu! Maka aku campakkan dan aku berhenti kepada beliau dan beliau membaca surat at-Taubah, beliau membaca ayat ini “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan juga mereka mempertuhankan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” TQS at-Tawbah [9] 31 hingga selesai. Lalu aku katakan “sungguh kami tidak menyembah mereka.” Maka Nabi saw bersabda “bukankah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah lalu kalian pun mengharamkannya, dan mereka menghalalkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah lalu kalian pun menghalalkannya?” Aku katakan “benar”. Beliau bersabda “maka itulah ibadah mereka”. Ilustrasi demokrasi, sumber unsplash Karena itu, siapa saja yang menetapkan syariah, selain Allah, dia berdosa amat sangat besar. Jadi demokrasi dari aspek ini merupakan sistem kufur, sebab menjadikan penetapan syariah milik manusia dan bukan milik Rabbnya manusia. Dan dari sisi lain, demokrasi mengatakan empat kebebasan kebebasan akidah, kebebasan berfikir, kebebasan kepemilikan, dan kebebasan kepribadian. Demokrasi memperbolehkan seseorang untuk berkeyakinan apa saja yang dia kehendaki. Ia juga boleh mengganti agamanya sesukanya. Ia boleh mengatakan pendapat yang dia inginkan hingga meski seandainya itu menikam hal-hal yang disucikan… Ia juga boleh memiliki apa saja dengan cara halal maupun haram. Ia boleh hidup serumah dengan melakukan zina selama kedua pihak rela. Ini merupakan perkara yang haram dalam Islam. Murtad adalah haram. Zina adalah haram. Memiliki sesuatu dengan cara-cara yang tidak disyariatkan adalah haram. Mencaci dan memaki juga adalah haram. Begitulah, demokrasi dengan konsep kebebasannya juga merupakan sistem yang kufur, sebab itu berarti melepaskan diri dari keterikatan terhadap hukum-hukum syara’. Baca Juga Mungkinkah dari Demokrasi Lahir UU Islami? Berikut Penjelasannya Ada buku “Demokrasi Sistem Kufur”. Di dalamnya ada perincian masalah demokrasi dan penjelasan demokrasi sebagai sistem kufur. Sebagai penutup, saya ucapkan salam kepada Anda. Saya berdoa memohon pertolongan dan taufik dalam apa yang Anda tulis agar menjadi kebaikan untuk Islam dan kaum Muslimin. Sadaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah 20 Rajab 1434 / 30 Mei 2013 Terimakasih sudah membaca artikel yang berjudul “Ulasan Hukum Demokrasi dalam Islam, Dilengkapi Dalil Al Quran dan Hadist”. Kami dari telah menambahkan gambar, link, featured image, perbaikan alenia, perbaikan pada judul dan pemberian pembuka serta penutup agar lebih menarik. Jika artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan share melalui sosial media. Jazakumullah khair. Catatan kaki Sumber Rangkaian Jawaban asy-Syaikh al-Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Berbagai Pertanyaan di Akun Facebook Beliau Jawab Soal tentang Demokrasi Kepada Irfan Abu Naveed
Dalamtuntunan Islam seperti Al-Qur'an dan Hadits, bab demokrasi sesungguhnya memang tidak banyak dibahas dan yang menjelaskan secara rinci. Belum ditemukan pula hukum islam yang berhubungan secara langsung mengatakan tentang demokrasi sendiri itu bagaimana mestinya. Tapi, bukan berarti Islam melupakan masalah ketata-negaraan ini.
dilihat dari sisi manapun agama dan demokrasi memang sangatlah berbeda. Agama bersumber dari wahyu sedangkan demokrasi bersumber dari pergulatan nalar pikir manusia. Maka agama mempunyai ketentuan dan wilayahnya begitu, tidak ada halangan jika keduanya saling berdampingan. Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat banyak sekali ayat yang berhubungan dengan prinsip demokrasi, diantaranya sebagai berikut1. Tentang MusyawarahAl-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”Al-Qur’an Surat Asy-Syura Ayat 38وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ“Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”2. Tentang KeadilanAl-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 8يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ ٱعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”Al-Qur’an Surat Asy-Syura Ayat 15فَلِذَٰلِكَ فَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ ۖ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ“Maka karena itu serulah mereka kepada agama ini dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali kita”3. Tentang PersamaanAl-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 13يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”4. Tentang AmanahAl-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 58إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”5. Tentang Kebebasan MengkritikAl-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 104وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”6. Tentang Kebebasan BerpendapatAl-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 59يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya”Al-Qur’an Surat al-Nisa’ Ayat 83وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka Rasul dan Ulil Amri. Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja di antaramu”Itulah ayat-ayat yang berhubungan dengan demokrasi. Sebenarnya masih banyak ayat-ayat yang menjelaskan bagaimana berdemokrasi yang baik, karena terkadang orang-orang mengartikan demokrasi adalah kebebasan yang mutlak sehingga keluar dari norma-norma di sini al-Qur’an berperan penting untuk menjadi pedoman hidup manusia agar dapat meraih kebahagiaan baik di dunia maupun di surga kelak.
9ZiciK. 200 35 474 401 448 348 22 266 197

hadits yang menjelaskan tentang demokrasi